Rabu, 03 Oktober 2012

PENYAKIT HATI ?


PENYAKIT HATI ?


Penyakit kanker, diabetes, jantung , liver dan HIV memang jenis-jenis penyakit yang berbahaya, namun penyakit tubuh manusia tersebut tak lebih berbahaya dari penyakit yang menimpa hati manusia, karena dampak penyakit hati lebih besar dalam proses kehidupan diri sendiri dan bermasyarakat dari lingkup terkecil hingga kelingkup yang luas. Ada sebuah ungkapan “ Dalam tubuh manusia ada segumpal darah, bila darah itu sakit maka sakit pula seluruh tubuh, segumpal darah tersebut adalah hati “ Adapun penyakit-penyakit tersebut adalah sebagai berikut :




Berbagai Macam Penyakit Hati Yang Berbahaya

1. Kebimbangan atau Keraguan
Bila seseorang mempunyai rasa bimbang dalam kehidupannya niscaya dia akan banyak mengalami kegagalan-kegagalan dalam meraih cita-citanya. Sebuah Negara bila mempunyai seorang pemimpin yang “bimbang” niscaya Negara terbut tidak akan maju, bahkan bisa jadi bahan permainan bangsa lain karena sifat bimbang pemimpinnya dalam menentukan kebijakannya.

2. Ingin dipuji oleh manusia dalam per­buatan kebaikan
Berbuat baik baik dengan tujuan semata hanya ingin dipuji oleh orang lain adalah sebuah perbuatan yang hina, betapa tidak terkadang suatu ketika dia berbuat baik namun tidak mendapat pujian atas perbuatannya maka dia akan mengungkit-ungkit segala kebaikannya tersebut. Kasus-kasus semacam ini dapat kita lihat pada masa-masa pemilu yang lalu, dimana ada seorang caleg yang gagal lolos terpilih menjadi anggota DPR mengambil kembali segala bentuk kebaikannya yang berupa bangunan-bangunan. Seorang pemimpin suatu Negara bila mempunyai sifat semacam ini akan cenderung “tebar pesona “daripada benar-benar bekerja untuk rakyatnya.

3. Angkuh terhadap sesama manusia
Angkuh dan sombong dalam berbicara dan berperilaku adalah perbuatan yang akan merugikan dirinya sendiri, musuhnya lebih banyak daripada teman-teman yang menyukainya.

4. Kikir Pelit
Letak keadilan Tuhan adalah adanya seseorang yang berhasil dan sukses dalam mengumpulkan harta dan adapula yang gagal dalam mengumpulkan harta. Dengan kesuksesan seseorang tersebut diwajibkan untuk membagikan sebagaian kekayaannya kepada orang miskin sebagai wujud kehidupan bermasyarakat yang benar sesuai kehendak Tuhan.

5. Iri hati dan dengki
Orang yang iri hati akan cenderung tidak tenteram hatinya, karena setiap harinya selalu diisi dengan rasa benci terhadap keberhasilan orang lain yang tidak dia dapatkan. Sifat iri dan dengki ini juga bisa berakibat fatal bagi masyarakat umum karena akan timbul saling fitnah antar sesama.


Cara mengobati penyakit iri di antaranya dengan:

1. Mengetahui bahaya hasad (iri) bagi diri dan amal salih hamba.
2. Berdoa dan berlindung kepada Allah dari penyakit hasad.
3. Tidak cinta dunia dan tidak berteman dengan para pecinta dunia.
4. Menerima, ridho, dan percaya dengan semua ketentuan Allah, termasuk dalam urusan jatah rezeki yang diberikan kepada manusia dan kepada semua makhluk. Sebab orang yang iri dalam pengertian negatif pada hakikatnya ia tidak menerima ketentuan dan jatah yang sudah Allah tetapkan. Berarti pula ia menggugat ketentuan Allah.
5. Mengharap balasan amal kepada Allah; tidak kepada manusia. Jadi kalaupun merasa kurang diapresasi di dunia oleh amal manusia, yakinlah bahwa amal kita selama itu baik akan diapresiasi oleh Allah Swt.



6. Curang
Perbuatan curang merupakan perbuatan yang akan mengakibatkan seseorang berbuat korupsi baik dari sekala kecil hingga sekala besar. Kecurangan seorang pedagang yang mengurangi jumlah barang dagangannya dengan mensiasati timbangan, kecurangan seorang pejabat yang memark-up sebuah proyek pemerintah sehingga uang masuk sakunya dan lain-lain.

7. Cinta akan dunia dan sangat ingin mem­pertahankan nya
Tuhan tidak melarang umatnya hidup kaya raya, namun Tuhan melarang hidup berlebihan dan terlalu cinta dunia. Orang yang cinta dunia sifat sosial kemasyarakatannya cenderung akan berkurang karena merasa harta dunia adalah segala-galanya. Sehingga tidak sadar suatu sa’at dia meninggalkan hartanya atau hartanya yang meninggalkan dia untuk selamanya.

8. Panjang angan-angan
Panjang angan-angan akan menyebabkan seseoran menjadi malas dan juga menyebabkan selalu menunda tobat. Perbuatan judi, mengadu nasib lewat undian adalah salah satu perbuatan orang yang panjang angan-angan, dia berharap dengan judi bisa menjadi kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Itulah coretan dihari jumat ini, semoga kita semua teerbebas dari sebuah penyakit yang amat berbahaya bagi kehidupan kita.


 

MENGOBATI PENYAKIT HATI


1. Hendaklah antum senantiasa bersyukur, karena antum menyadari bahwa di hati antum ada penyakit dan berupaya mengobatinya.
Para ulama berpendapat bahwa hati ada tiga jenis, yang pertama hati yang sehat (qolbun saliim) yaitu hatinya para nabi, waliyullah, sholihin dan orang-orang mukmin yang bertobat, yang kedua hati yang sakit (qolbun mariidh) yaitu hati kebanyakan manusia, ketiga hati yang mati (qolbun mayyit) yaitu hati para penentang agama seperti Fir’aun, Abu Jahal dll. Sebagian orang tidak menyadari bahwa mereka mempunyai hati yang sakit sehingga membiarkan bahkan menikmati, kalau demikian keadaannya maka penyakit hatinya akan terus bertambah dan kalau semakin parah akan menyebabkan hatinya mati, bahkan terancam mati dalam kekafiran (na’udzubillahi min dzaalik).  Allah telah mengingatkan hal ini dalam salah satu firmannya :

وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ [التوبة : 125]

“Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, Maka (ketika diberi nasihat/dijelaskan tentang firman Allah) bertambah kekotoran (hati) mereka, disamping kekotoran  (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir”. (At Taubah 125)


Alhamdulillah, antum menyadari dan berusaha untuk mengobatinya oleh karena itu perlu disyukuri mengingat bahwa hal tersebut adalah hidayah dari Allah Subhana wa Ta’ala.

2. Hendaknya antum bertobat
diawali dengan membiasakan diri membaca istighfar 100 kali setiap hari sesuai dengan anjuran Rasulullah diiringi dengan penyesalan,  seraya berusaha sekuat tenaga meninggalkan dosa-dosa besar atau dosa kecil yang berulang-ulang. Rasulullah Shalallahu alayhi wa salam bersabda:

- إذا أذنب العبدُ نُكِتَ فى قلبه نُكْتَةٌ سوداء فإن تاب صُقِل منها فإن عاد زادت حتى تَعْظُمَ فى قلبه
(الترمذى ، والنسائى ، وابن ماجه ، والحاكم عن أبى هريرة)

“Apabila seorang hamba melakukan sebuah dosa, maka di hatinya akan timbul sebuah titik hitam, maka apabila ia bertobat titik hitam tersebut akan terkikis (hilang). Tetapi apabila dia mengulangi perbuatan dosanya maka titik hitam tersebut akan bertambah, sehingga dapat menutupi seluruh hatinya.” (hadis riwayat Imam Tirmidzi, Annasa i, Ibnu Majah, Al Hakim dari Abu Hurairah dikutip dari Jami’ul Ahadits Hadits Nomor 1204).

3. Hendaknya antum banyak berzikir dan berdo’a untuk mohon kebersihan hati,
salah satu do’a yang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alayhi wa sallam adalah:
مسند أحمد – (52 / 232)
24575 – حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ نَافِعٍ يَعْنِي ابْنَ عُمَرَ عَنْ صَالِحِ بْنِ سُعَيْدٍ عَنْ عَائِشَةَ
أَنَّهَا فَقَدَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ مَضْجَعِهِ فَلَمَسَتْهُ بِيَدِهَا فَوَقَعَتْ عَلَيْهِ وَهُوَ سَاجِدٌ وَهُوَ يَقُولُ رَبِّ أَعْطِ نَفْسِي تَقْوَاهَا زَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

Telah menceritakan kepada kami Waqi’ dari Nafi’, yaitu Ibnu Umar dari Shalih bin Su’aid dari Aisyah : Bahwasanya dia pernah kehilangan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dari tempat tidurnya, dia meraba dengan tangannya, lalu ia mendapatinya sedang sujud beliau berdoa:

رَبِّ أَعْطِ نَفْسِي تَقْوَاهَا زَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا
“RABBI A’TI NAFSI TAQWAHA, ZAKKIHA ANTA KHAIRUN MAN ZAKKAHA, ANTA WALIYYUHA WA MAULAHA”
(ya Allah berikanlah pada jiwaku ketakwaan kesuciannya, sucikanlah karena Engkau sebaik-baik yang menyucikan, Engkaulah penolong dan penguasanya).
Hadis riwayat Ahmad no.24575

4. Bergaullah dengan orang-orang shalih dan mendatangi majlis-majlis ilmu.
a. Memilih teman dekat,

رياض الصالحين (تحقيق الدكتور الفحل) – (1 / 237)
وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه – : أن النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ ، فَليَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ )) رواه أَبُو داود والترمذي بإسناد صحيح

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sesungguhnya Nabi shalallahu alayhi wa sallam pernah bersabda: keberagamaan seseorang tergantung dengan keberagamaan kawan dekatnya. Oleh karena itu perhatikanlah siapa yang kamu jadikan teman dekat” (hadis riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi dengan sanad sahih dikutip dari Riyadhus Sholihin Juz 1 hal 237)

b. Mendatangi majlis ilmu
مسند أحمد – (15 / 159)
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“dari Abu Hurairah ……. tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) kemudian mereka membaca kitab Allah dan saling mempelajari diantara mereka kecuali Allah akan menurunkan ketenangan bagi mereka dan mencurahkan rahmat serta mereka dinaungi oleh para malaikat kemudian Allah ‘Azza wa Jalla akan menyebut (memuji) mereka disisiNya. (hadis riwayat Ahmad No 7118)



Selalu bersyukur, dan mendekatkan diri pada sang pencipta, akan menghindarkan kita daripenyakit hati tersebut.
Tak perlu menjadi orang lain untuk mendapatkan kasih sayang dari Allah, kita hanya perlu menjadi diri sendiri yang apa adanya, sehingga tak membuat kita mempunyai penyakit hati, salah satu nya IRI HATI.

amin amin, ya Rabbal alamiin.